Entri yang Diunggulkan

Waeputih Tanah Dadomi

Puisi karya : Pena Guheba Waeputih, 20 Oktober 2023 Suara kehidupan melintasi bukit Kudarange dan tanjung sial Pecahan ombak terdengar syahd...

Sabtu, 28 Oktober 2023

Waeputih Tanah Dadomi

Puisi karya : Pena Guheba
Waeputih, 20 Oktober 2023

Suara kehidupan melintasi bukit Kudarange dan tanjung sial
Pecahan ombak terdengar syahdu bergemuru di telinga para tetua 
Perjalanan panjang melukis sejarah peradaban negeri para Kapita dan Juanga 

Syahadat menancap ke tanah dan menjulang tinggi ke langit, sebagai benteng tauhid.
Takut dan malu memancarkan cahaya kemanusiaan
Negeri waeputih adalah negeri bersejarah, darah, keringat dan air mata tumpah sebagai bukti cinta para tetua 

Kekeluargaan mewarnai merangkai kalimat cinta
"Maii ta mana tol, fia fia laka yana kit hai do gia pai" kalimat cinta itu telah termakan zaman dan tak lagi berjubah pada generasi muda. 

Negeri waeputih..
Tanah dadomi penuh sejarah yang dibuli dengan  kalimat tak punya adat dan budaya.
Sejarah dipelintir oleh negeri para raja boneka peninggalan penjajah
Kami menolak lupa.. 

Kami generasi pejaga teritorial Al-Mulk Kie Raha.
Kami terlahir berari-arikan tradisi dan sejarah
Kudarange dan Tomarala yang berdarah darah, namun Maluku dan indonesia beranggapan kita manusia payah
Bajingan... 

Kudarange, ditanahmu ada tulisan hikayat utuh pada 1465 silam. Kala yang mulia jouguru Patti berketurunan bin Taher meletakan pondasi syariat di tanah ini, sebagai  pengingat dan wasiat yang di akbarkan ketika anak cucu lupa jalan pulang.
Pulang kembali ke pangkuan tanah ialah mama dan ke makam kisah yang ialah ayah 

Waeputih..
Ditanahmu banyak rindu yg tertimbun, ada yg rela bertahan, walaupun mati berkali-kali, ada yang menahan marah meski tanahmu tercabik cabik.
Ada yang ikhlas pergi sambil meratapi propaganda dari saudara, anak, bapak hingga harmonisnya keluarga terganti perpecahan 

Faham faham liar memperkosai kemanusian, bagaikan telanjang ditengah kerumunan manusia beriman.
Kesombongan, keserakahan mencoreng nilai kebudayaan
Aurat negeri di pertontonkan menelanjani kemanusiaan 

Yaa aulia pendiri negeri, 
Maaf..
Kami telah lalai meninggalkan adab yang kalian tanamkan sebagai pondasi syariat.
Ketundukan tidak lagi menjadi simbol ketakutan dan pasrah pada yang kuasa
Kita gagal dalam menerjemahkan cinta sebagai kekuatan
Salaam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar